Tata Cara Melakukan Tawaf yang Benar sesuai Sunnah Nabi SAW


Melakukan tawaf adalah salah satu rukun penting dalam ibadah haji dan umroh yang mengandung makna spiritual mendalam. Tawaf, yang dilakukan dengan mengelilingi Ka’bah sebanyak tujuh kali, bukan hanya sekadar ritual fisik, tetapi juga bentuk penghormatan kepada Allah SWT. 


Sebagai calon jamaah haji ataupun umrah, tentu Anda ingin menjalankan tawaf sesuai dengan sunnah Nabi Muhammad SAW agar ibadah Anda semakin sempurna. Namun, bagaimana tata cara melakukan tawaf yang benar sesuai sunnah? Mari kita simak panduan langkah demi langkah untuk memastikan setiap putaran penuh dengan keberkahan dan ketaatan.


Persiapan Sebelum Melakukan Tawaf

Sebagai seorang calon jamaah haji dan umrah, persiapan sebelum melakukan tawaf merupakan langkah penting yang harus dilakukan dengan seksama. Berikut adalah beberapa persiapan yang perlu Anda lakukan sebelum melaksanakan ibadah tawaf:


1. Menyiapkan Pakaian Ihram

Sebelum memulai tawaf, pastikan Anda telah memakai pakaian ihram. Pakaian ihram merupakan simbol kesederhanaan dan persamaan di hadapan Allah SWT. Pastikan pakaian ihram Anda sudah dalam keadaan suci dan layak untuk digunakan dalam melaksanakan ibadah haji dan umrah.


2. Membersihkan Diri dan Berwudhu

Sebelum memulai tawaf, pastikan Anda dalam keadaan bersih dan telah berwudhu. Membersihkan diri dan berwudhu adalah tindakan yang sangat penting dalam persiapan ibadah, karena kebersihan fisik dan spiritual akan meningkatkan konsentrasi dan kekhusyukan dalam melaksanakan tawaf.


3. Memperbaharui Niat

Sebelum memulai tawaf, perbaharui niat Anda untuk melaksanakan ibadah haji atau umrah. Niat yang tulus dan ikhlas akan menjadi landasan utama dalam menjalankan ibadah tawaf dengan penuh kekhusyukan dan keikhlasan.


Langkah-langkah Tawaf yang Benar

Setelah melakukan persiapan dengan seksama, langkah-langkah melakukan tawaf yang benar sesuai Sunnah Nabi SAW adalah sebagai berikut:


1. Memulai dari Hajar Aswad

Tawaf dimulai dengan memulai dari Hajar Aswad, yaitu sudut Ka’bah yang berada di sebelah timur. Mulailah tawaf dengan menyentuh atau mencium Hajar Aswad sebagai tanda dimulainya ibadah tawaf. Sebagaimana disebutkan dalam HR. al-Bukhari:


“Dari Abis bin Rabi’ah (diriwayatkan) ia berkata: aku melihat Umar ra. datang kepada Hajar Aswad seraya berkata: Sesungguhnya aku tahu bahwa engkau itu batu, andaikata aku tidak melihat Rasulullah saw mengecup engkau, pastilah aku segan mengecupmu. Kemudian ia mendekat lalu mengecupnya.” (HR al-Bukhari).


2. Membaca Takbir

Setelah menyentuh atau mencium Hajar Aswad, dilanjutkan dengan bertakbir


بِسْمِ االلهِ وَااللهُ أَكْبَرُ


“bismillahi wallahu akbar”


3. Berlari Kecil

Untuk tawaf qudum (tawaf umrah) supaya berlari-lari kecil 3 (tiga) kali putaran dan berjalan biasa 4 (empat) kali putaran berikutnya.


“Dari Salim dari saudaranya r.a. (diriwayatkan), ia berkata: Saya melihat Rasulullah saw, tatkala sampai di Mekah, beliau mengusap Hajar Aswad ketika pertama kali tawaf, yang pertama beliau berlari-lari kecil tiga kali di antara tujuh putaran.” (HR. Bukhari).


Baca Juga: Fiqih Haji dan Umroh: Dalil, Syarat Wajib, dan Rukunnya!


4. Berdoa sesuai Kebutuhan

Dalam tawaf tidak ada ketentuan membaca do’a-do’a tertentu untuk setiap kali putaran. Jamaah boleh berdo’a apa saja sesuai hajat yang diinginkan. Berdoa adalah bentuk komunikasi langsung dengan Allah SWT.


Namun pada saat berada di antara Rukun Yamani dan sudut Hajar Aswad membaca:


رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ


Rabbana aatina fiddunya hasanah wa fil-akhirati hasanah, wa qinaa adzabannaari.


Artinya: Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari siksa neraka.


5. Menuju Maqam Ibrahim untuk Shalat Sunnah

Setelah selesai melaksanakan tawaf lalu menuju ke Maqam Ibrahim untuk melakukan salat dua rakaat. Pada rakaat pertama dibaca surat al-Kafirun sesudah surat al-Fatihah. Pada rakaat kedua, sesudah dibaca surat Al-Fatihah, membaca surat al-Ikhlas. 


Apabila salat sudah selesai, kembali ke Hajar Aswad lalu menciumnya, menjamahnya, atau berisyarah seperti pada permulaan tawaf. 


Sesudah melaksanakan tawaf dengan semua rangkaiannya, disunahkan meminum air zam-zam. Hal tersebut berdasarkan pada HR. Al-Bukhari:


“Dari Ibnu Umar (diriwayatkan) ia berkata, Nabi saw tiba di Mekah kemudian tawaf lalu salat dua rakaat kemudian melakukan sa’i antara Safa dan Marwah kemudian membaca “sungguh bagimu pada diri Rasulullah contoh yang baik.” (HR. Al Bukhari).


Kesalahan Umum yang Harus Dihindari Saat Tawaf

Dalam melaksanakan tawaf, terdapat beberapa kesalahan umum yang harus dihindari, antara lain:


1. Melanggar Aturan Ihram

Jaga agar selalu mematuhi aturan ihram, baik dalam hal pakaian, perilaku, maupun perkataan. Ihram adalah simbol kesucian dan kesederhanaan, sehingga melanggarnya dapat merusak kekhusyukan ibadah tawaf.


2. Mengganggu Jamaah Lain

Selama tawaf, hindarilah tindakan yang dapat mengganggu jamaah lain, seperti mendorong, melanggar antrian, atau berbicara secara berlebihan. Kehormatan dan kenyamanan jamaah lain harus tetap dijaga selama melaksanakan tawaf.


3. Tidak Memperhatikan Kebersihan

Selalu perhatikan kebersihan diri dan lingkungan sekitar saat melakukan tawaf. Jaga agar tidak meninggalkan sampah, menjaga kebersihan toilet, dan tidak melakukan tindakan yang dapat merusak kebersihan lingkungan sekitar.


Kesimpulan

Melaksanakan tawaf sesuai Sunnah Nabi SAW adalah suatu keharusan bagi setiap calon jamaah haji dan umrah. Dengan menjalankan tawaf sesuai dengan petunjuk yang benar, Anda selaku jamaah haji ataupun umrah akan mendapatkan keberkahan dan ampunan dari Allah SWT. Selain itu, menjaga kekhusyukan dan kehormatan dalam melaksanakan tawaf adalah bentuk penghormatan kita sebagai hamba yang tunduk kepada perintah-Nya.


Semoga panduan ini bermanfaat bagi Anda yang sedang mempersiapkan diri untuk melaksanakan ibadah haji dan umrah.

Post a Comment for "Tata Cara Melakukan Tawaf yang Benar sesuai Sunnah Nabi SAW"